Perkembangan Sosio-Emosional Pada Remaja
Salah
satu ciri remaja adalah kecenderungan untuk berfikir tentang apa yang
terjadi pada pikiran seseorang dan mempelajari diinya sendiri. Pada masa
remaja, ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik
dan kelenjar. Meningginya emosi terutama karena remaja berada dibawah
tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru sedangkan selama masa
kanak-kanak ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi
keadaan-keadaan itu. Meskipun emosi remaja seringkali sangat kuat, tidak
terkendali dan tampak irasional, tetapi pada umumnya dari tahun ke
tahun terjadi perbaikan perilaku emosional. Perbedaan perkembangan emosi
pada anak-anak dan remaja terletak pada ungkapan emosi mereka. Remaja
tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan cara gerakan amarah yang
meledak-ledak melainkan dengan cara menggerutu, tidak mau berbicara atau
secara keras mengkritik orang-orang yang menyebabkan amarahnya.
Remaja
dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja
tidak “meledakkan” emosinya dihadapan orang lain, melainkan menunggu
saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan
cara-cara yanglebih dapat diterima. Salah satu tugas perkembangan masa
remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial.
Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang
sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa
diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Namun yang terpenting adalah
menyesuaikan diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok sebaya,
perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru,
nilai-nilai baru dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam
dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam seleksi
pemimpin. Dalam hal ini, teman sebaya memberikan pengaruh yang
besardalam perkembangan remaja tersebut. Karena pada usia remaja, remaja
cenderung menghabiskan waktu bersama teman sebayanya.
Berikut
adalah beberapa konsep dalam perkembangan sosio-emosional pada masa
remaja hingga dewasa yang diambil secara umum dari teori psikososial
Erickson.
a. Identitas
Tahapan
selama remaja adalah berpusat pada siapa saya, dengan identitas apa
sebetulnya saya. Perubahan pubertasa memerlukan remaja untuk mengubah
konsep fisik mereka, menyesuaikan diri terhadapa harapan-harapan teman
dan keluarga serta membuat keputusan tentang peranan dan tingkah
lakunya. Kemampuan intelektual remaja tumbuh, termasuk kecenderungan
baru tentang refleksi diri dan juga mebuat perubahan dalam konsep diri
dan integritas terhadap ketrampilan logika baru.
b. Otonomi
Perkembangan
kepribadian lain yang penting pada masa remaja adalah tuntutan otonomi
yang bertambah untuk menentukan dirinya sendiri kesadaran remaja untuk
berkembang sama seperti orang dewasa berkembang, dan kemampuan mereka
untuk menganalisis dan memperbaiki rencana mereka menjadi bertambah
sulit jika mereka menerima pengarahan orang dewasa. Remaja tahu bahwa
mereka harus bertanggungjawab untuk perbuatan mereka seperti halnya
orang dewasa dan mereka perlu berlatih bahwa bertanggungjawab adalah
sangat penting.
c. Penyesuaian diri
Pada
saat yang sama ketika remaja sedang mencari otonomi dari orangtuanya
dan orang lain, mereka juga sedang mencari penyesuaian untuk dapat
diterima oleh kelompok mereka. Dalam kelompok-kelompok remaja terdapat
norma-norma yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap pembentukan
identitas remaja. Remaja akan cenderung mementingkan perannya sebagai
anggota kelompok daripada mengembangkan pola normanya sendiri.
d. Perkembangan pribadi
Pada
permulaan remaja, muncul kebutuhan baru yaitu kebutuhan akan hubungan
dengan orang lain secara akrab dimana dia dapat menyampaikan perasaan
dari fikirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar