Inilah Tahapan Perkembangan Remaja
Fiqhislam.com
- Remaja dalam bahasa Inggris diartikan sebagai Adolescence yang
berarti periode perkembangan fisik dan psikologi seseorang dari masa
pubertas sampai kepada tahap pertumbuhan yang maksimal dan kematangan
organ-organ tubuh.
Atau
secara etimologi, remaja dapat di defenisikan sebagai periode
perkembangan seseorang mulai dari puncak pubertas sampai kepada status
dewasa. Kondisi ini biasanya dimulai antara umur 11 atau 13 tahun sampai
umur 18 atau 20 tahun.
Selama periode ini seseorang akan mengalami perkembangan fisik yang cepat, psikologi, emosional dan perubahan kepribadian
(1).
Tidak ada satupun defenisi ilmiah tentang batasan umur remaja, karena masing-masing orang memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda, tergantung genetic, asupan makanan dan kondisi lingkungan. Akan tetapi banyak peneliti dan ahli tumbuh kembang di Amerika menggunakan rentang usia 10-24 tahun sebagai rentang usia remaja
(3).
Selanjutnya
the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry membuat
pengelompokan remaja menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu :
- Remaja awal, dengan rentang usia antara 11-13 tahun
- Remaja pertengahan, dengan rentang usia antara 14-18 tahun
- Remaja akhir, dengan rentang usia antara 19-24 tahun
Setiap
tahapan usia di atas memiliki karakteristik masing-masing, mulai dari
perkembangan fisik, kogitif dan social-emosional. Uraian tentang
karakteristik tersebut akan kami uraian pada tulisan berikutnya.
Tahapan Perkembangan Remaja
Remaja awal (11-13 tahun)
Perkembangan fisik
Beberapa
perkembangan fisik yang terjadi pada periode ini adalah pertumbuhan
rambut pada beberapa area tubuh, meningkatnya produksi dan pengeluaran
keringat serta minyak pada rambut dan kulit, kejadian ini biasa juga
disebut dengan istilah tanda-tanda pubertas pada seseorang.
Pada
remaja perempuan, payudara mulai mengalami pembesaran serta mulai
mengalami menstruasi, sedangkan pada remaja laki-laki, alat kelamin
mulai mengalami pertumbuhan, mimpi basah serta perubahan suara. Periode
ini juga merupakan periode dimana berat badan dan tinggi badan mengalami
perkembangan yang luar biasa.
Perkembangan Kognitif
Pada
tahapan ini, kemampuan berfikir mulai tumbuh dan pada umumnya sudah
mulai berfikir tentang masa depan meskipun dalam taraf terbatas dan
aspek moral selalu menjadi perhatian.
Perkembangan Sosial-Emosional
Remaja
pada tahapan ini mulai berusaha menunjukkan identitas dirinya, muncul
perasaan canggung saat bertemu dengan seseorang, konflik dengan orang
tua meningkat, pengaruh teman sebaya sangat besar, memiliki perasaan
bebas dan tidak mau diatur, memiliki kecenderungan berperilaku
kekanak-kanakan khususnya jika mereka mengalami stress, sifat moodi
meningkat, ketertarikan kepada lawan jenis juga meningkat.
Remaja pertengahan (14-18 tahun)
Perkembangan fisik
Pertumbuhan
pubertas pada tahapan ini sudah sempurna, disisi lain pertumbuhan fisik
pada perempuan mulai melambat akan tetapi pada remaja laki-laki terus
berlanjut.
Perkembangan Kognitif
Kemampuan
berfikir terus meningkat, sudah mulai mampu menetapkan sebuah tujuan,
tertarik pada hal-hal yang lebih rasional dan mulai berfikir tentang
makna sebuah kehidupan
Perkembangan Sosial-Emosional
Pada
periode ini, remaja mulai melibatkan diri secara intens dalam sebuah
kegiatan yang ia senangi, mengalami perubahan dari harapan yang tinggi
tetapi dengan konsep diri yang kurang. Body Image terus berlanjut,
kecenderungan untuk jauh dari orang tua semakin meningkat dan semakin
ingin bebas dari orang tua, pengaruh teman sebaya juga masih sangat
kuat, issu popularitas bisa mejadi sangat penting dalam periode ini,
perasaan cinta dan gairah pada lawan jenis semakin meningkat.
Remaja akhir (19-24 tahun)
Perkembangan fisik
Pertumbuhan
fisik pada remaja putri biasanya sudah mencapai pada puncaknya atau
sudah sempurna, sedangkan pada remaja putra, masih terus berlanjut
khususnya pada peningkatan berat, tinggi, massa otot dan rambut pada
tubuh.
Perkembangan Kognitif
Mereka
sudah mulai memiliki kemampuan untuk memikirkan sebuah ide mulai dari
awal sampai akhir, kemampuan untuk menunda kepuasan atau kegembiraan,
mulai peduli pada masa depan dan berpikir rasional.
Perkembangan Sosial-Emosional
Identitas
diri semakin kuat, termasuk identitas seksual, stabilitas emosi dan
kepedulian terhadap orang lain semakin meningkat, semakin mandiri,
hubungan antar teman sebaya tetap menjadi issu yang penting dan hubungan
dengan lawan jenis semakin serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar