7 Hewan Purba Di Indonesia Yang Masih Hidup Sampai Sekarang
UN1X PROJECT - Biasanya jika kita ingin melihat hewan purba maka kita hanya akan 
melihatnya dalam bentuk fosil karena hewan purba itu sudah punah jutaan 
tahun yang lalu. Tapi ternyata diantara hewan purba itu masih bisa 
ditemukan beberapa hewan purba yang masih hidup di bumi ini termasuk di 
wilayah Indonesia. 
Hewan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih 
ada itu bisa disebut fosil hidup. Fosil hidup adalah sebutan bagi hewan 
atau tumbuhan yang dianggap sudah punah dan menjadi fosil, tetapi pada 
kenyataannya masih hidup. Sebutan ini dapat pula dikenakan bagi 
hewan/tumbuhan yang diketahui telah ada jutaan tahun lalu dengan bentuk 
yang tidak mengalami banyak perubahan dengan peninggalan fosilnya.
Beberapa fosil hidup hewan purba yang bisa ditemukan di Indonesia diantaranya adalah:
1 Komodo
Komodo
 merupakan spesies reptil purba endemik yang hidup semenjak zaman purba.
 Evolusi komodo dimulai dengan genus Varanus yang mulai berkembang di 
Asia antara 40-25 juta tahun yang lalu. Komodo adalah kerabat dekat dari
 dinosaurus. Hal ini dilihat dari ditemukannya fosil-fosil dari jenis 
dinosaurus tertentu yang menunjukkan kemiripan struktur tubuh dengan 
komodo. Dinosaurus sudah lama punah tetapi Komodo sampai sekarang masih 
ada. Komodo disebut sebagai Dinosaurus terakhir di dunia. Hewan satu 
masa dengan dinosaurus ini dikenal sebagai kadal karnivora namun mereka 
juga hewan kanibal karena kadang mereka memangsa anak-anak mereka. 
Komodo (Varanus komodoensis) adalah jenis kadal terbesar. Tercatat 
Komodo terbesar yang pernah ada memiliki panjang 3,13 meter dan berat 
166 kilogram. Komodo dapat ditemukan di Pulau Komodo dan pulau-pulau 
kecil di sekitarnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Habitat asli Komodo
 hanya bisa ditemukan di kepulauan Indonesia ini dan tidak ada di 
belahan dunia lain.
2 Penyu Belimbing
Penyu
 belimbing atau Dermochelys Coriacea disebut telah mendiami Bumi 
semenjak 100 juta tahun silam semasa dinosaurus merajai planet bumi. 
Penyu belimbing adalah jenis penyu terbesar. Berat penyu belimbing bisa 
mencapai 900 kg, dengan panjang badan sekitar satu setengah hingga dua 
meter. Tidak seperti penyu lainnya, penyu belimbing tidak memiliki 
karapas keras. Karapasnya seperti sebuah mosaik dari tulang-tulang kecil
 yang keras, kulitnya elastis dengan punggung membujur. Penyu belimbing 
dapat ditemukan dari perairan tropis hingga ke lautan kawasan sub kutub 
dan biasa bertelur di pantai-pantai di kawasan tropis. Penyu belimbing 
hanya makan ubur-ubur, dan hanya ada sedikit tempat di dunia yang 
dipilihnya untuk bertelur. Salah satu tempat bertelurnya ada di Pantai Jamursba Medi dan Warmon terletak di Utara Kepala Burung Provinsi Papua 
Barat, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw. Penyu belimbing mempunyai 
kebiasaan berkeliling dunia menjelajahi berbagai wilayah di belahan bumi
 ini.
3 Ikan Coelacanth
Ikan
 Coelacanth diduga sudah ada sejak era Devonian sekitar 380 juta tahun 
silam, hingga kini bentuknya tidak berubah. Coelacanth adalah ikan purba
 yang berasal dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Sebelumnya, ikan tersebut sempat diperkirakan sudah punah
 sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun lalu. Tapi kemudian ternyata 
ikan ini ditemukan masih hidup. Ikan ini hanya hidup di perairan Afrika Selatan bagian barat dan perairan Indonesia timur masing-masing disebut 
Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis. Di Indonesia ikan purba 
Coelacanth dapat ditemukan di perairan Talise, Minahasa Utara dan 
perairan Malalayang, Teluk Manado, Sulawesi Utara. Habitat ikan 
Coelacanth berada pada kedalamanan lebih dari 180 meter dengan suhu 
maksimal 18 derajat Celsius. Di Indonesia, khususnya di sekitar perairan
 Manado dan Minahasa Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai 
ikan raja laut.
4 Ikan Arwana
Ikan
 Arwana merupakan salah satu ikan purba yang belum punah. Studi genetik 
dan temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi 
sejak 220 juta tahun yang lalu. Arwana termasuk ikan karnivor yang 
mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Ikan ini dapat 
ditemukan di Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia. 
Ikan arwana (Scleropagus sp.) bisa ditemukan di perairan tawar 
Indonesia.  Salah satu jenis Arwana adalah arwana super red yang 
merupakan ikan asli hulu Sungai Kapuas dan Danau Sentarum di Kalimantan 
Barat. Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan 
lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut.
5 Buaya Muara
Buaya
 merupakan salah satu hewan purba yang tersisa di bumi ini. Buaya muara 
atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah salah satu spesies buaya 
terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus 
niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Panjang 
tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan
 di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya masih mempunyai kerabat dekat 
dengan hewan reptil purba,  CrocodileSaurus yaitu nenek moyang buaya 
yang mempunyai panjang hampir 30 meter. Namun karena pengaruh alam, 
tubuh CrocodileSaurus menyusut hingga menjadi buaya muara. Buaya muara 
dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan 
Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit 
bagi buaya muara selain Australia.
6 Belangkas
Hewan
 mirip kepiting ini adalah hewan jenis artopoda yang hidup di perairan 
dangkal dan kawasan mangrove. Kadang disebut juga dengan nama kepiting 
ladam, mimi, atau mintuna.  Mimi adalah nama dalam bahasa Jawa untuk 
yang berkelamin jantan dan Mintuna adalah untuk yang berkelamin betina. 
Hewan ini merupakan salah satu hewan purba yang  tidak mengalami 
perubahan bentuk berarti sejak masa Devon (400-250 juta tahun yang lalu)
 dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak 
sama. Bentuk hewan ini berbentuk seperti ladam kuda berekor. Meski 
bentuknya menyeramkan, daging dan telur belangkas bisa dijadikan 
makanan. Namun perlu berhati-hati karena ada bagian tubuhnya yang 
mengandung racun. Belangkas bisa ditemukan di perairan laut Asia 
Tenggara dan Amerika Utara. Di Indonesia, jenis belangkas yang ditemukan
 adalah Tachypleus gigas, Tachypleus tridentatus dan Carcinoscorpius 
rotundicauda. Jenis T. gigas banyak dijumpai di perairan estuaria hampir
 merata diseluruh perairan Indonesia.
7 Trenggiling
Trenggiling
 atau Pangolin termasuk salah satu hewan purba, beberapa fosil 
trenggiling sudah ditemukan pada masa Oligosen dan Miosen. Hewan ini 
memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Rambutnya termodifikasi 
menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis 
sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan 
menggulungkan badannya seperti bola. Trenggiling hidup di hutan hujan 
tropis dataran rendah. Trenggiling dapat ditemukan di Asia Tenggara. 
Trenggiling yang ada di Indonesia dikenal dengan nama Trenggiling Jawa 
(Manis Javanica) dijumpai di daerah pegunungan di Sumatera, Kalimantan 
dan Jawa serta Bali. Walaupun tampak seperti reptil, hewan ini tergolong mamalia. Sekarang di Indonesia sendiri hewan ini termasuk hewan yang 
dilindungi. Di Provinsi Jambi populasi trenggiling masih cukup banyak 
ditemui.
Indonesia sebenarnya sungguh menakjubkan karena di wilayah ini kita masih bisa menemukan beragam hewan purba yang unik. Populasi mereka sudah sangat sedikit dan harus dilindungi kelestariannya. Jangan sampai hewan-hewan purba ini punah seperti hewan-hewan purba lainnya yang telah punah jutaan tahun yang lalu.
Beberapa fosil hidup hewan purba yang bisa ditemukan di Indonesia diantaranya adalah:
1 Komodo
Komodo
 merupakan spesies reptil purba endemik yang hidup semenjak zaman purba.
 Evolusi komodo dimulai dengan genus Varanus yang mulai berkembang di 
Asia antara 40-25 juta tahun yang lalu. Komodo adalah kerabat dekat dari
 dinosaurus. Hal ini dilihat dari ditemukannya fosil-fosil dari jenis 
dinosaurus tertentu yang menunjukkan kemiripan struktur tubuh dengan 
komodo. Dinosaurus sudah lama punah tetapi Komodo sampai sekarang masih 
ada. Komodo disebut sebagai Dinosaurus terakhir di dunia. Hewan satu 
masa dengan dinosaurus ini dikenal sebagai kadal karnivora namun mereka 
juga hewan kanibal karena kadang mereka memangsa anak-anak mereka. 
Komodo (Varanus komodoensis) adalah jenis kadal terbesar. Tercatat 
Komodo terbesar yang pernah ada memiliki panjang 3,13 meter dan berat 
166 kilogram. Komodo dapat ditemukan di Pulau Komodo dan pulau-pulau 
kecil di sekitarnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Habitat asli Komodo
 hanya bisa ditemukan di kepulauan Indonesia ini dan tidak ada di 
belahan dunia lain.2 Penyu Belimbing
Penyu
 belimbing atau Dermochelys Coriacea disebut telah mendiami Bumi 
semenjak 100 juta tahun silam semasa dinosaurus merajai planet bumi. 
Penyu belimbing adalah jenis penyu terbesar. Berat penyu belimbing bisa 
mencapai 900 kg, dengan panjang badan sekitar satu setengah hingga dua 
meter. Tidak seperti penyu lainnya, penyu belimbing tidak memiliki 
karapas keras. Karapasnya seperti sebuah mosaik dari tulang-tulang kecil
 yang keras, kulitnya elastis dengan punggung membujur. Penyu belimbing 
dapat ditemukan dari perairan tropis hingga ke lautan kawasan sub kutub 
dan biasa bertelur di pantai-pantai di kawasan tropis. Penyu belimbing 
hanya makan ubur-ubur, dan hanya ada sedikit tempat di dunia yang 
dipilihnya untuk bertelur. Salah satu tempat bertelurnya ada di Pantai Jamursba Medi dan Warmon terletak di Utara Kepala Burung Provinsi Papua 
Barat, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw. Penyu belimbing mempunyai 
kebiasaan berkeliling dunia menjelajahi berbagai wilayah di belahan bumi
 ini.3 Ikan Coelacanth
Ikan
 Coelacanth diduga sudah ada sejak era Devonian sekitar 380 juta tahun 
silam, hingga kini bentuknya tidak berubah. Coelacanth adalah ikan purba
 yang berasal dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Sebelumnya, ikan tersebut sempat diperkirakan sudah punah
 sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun lalu. Tapi kemudian ternyata 
ikan ini ditemukan masih hidup. Ikan ini hanya hidup di perairan Afrika Selatan bagian barat dan perairan Indonesia timur masing-masing disebut 
Latimeria chalumnae dan Latimeria menadoensis. Di Indonesia ikan purba 
Coelacanth dapat ditemukan di perairan Talise, Minahasa Utara dan 
perairan Malalayang, Teluk Manado, Sulawesi Utara. Habitat ikan 
Coelacanth berada pada kedalamanan lebih dari 180 meter dengan suhu 
maksimal 18 derajat Celsius. Di Indonesia, khususnya di sekitar perairan
 Manado dan Minahasa Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai 
ikan raja laut.4 Ikan Arwana
Ikan
 Arwana merupakan salah satu ikan purba yang belum punah. Studi genetik 
dan temuan fosil menunjukkan, ikan ini setidaknya telah hidup di bumi 
sejak 220 juta tahun yang lalu. Arwana termasuk ikan karnivor yang 
mendiami habitat sungai dan danau berair tenang. Ikan ini dapat 
ditemukan di Amazon, dan di beberapa bagian Afrika, Asia dan Australia. 
Ikan arwana (Scleropagus sp.) bisa ditemukan di perairan tawar 
Indonesia.  Salah satu jenis Arwana adalah arwana super red yang 
merupakan ikan asli hulu Sungai Kapuas dan Danau Sentarum di Kalimantan 
Barat. Perairan ini merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan 
lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut.5 Buaya Muara
Buaya
 merupakan salah satu hewan purba yang tersisa di bumi ini. Buaya muara 
atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah salah satu spesies buaya 
terbesar di dunia, jauh lebih besar dari Buaya Nil (Crocodylus 
niloticus) dan Alligator Amerika (Alligator mississipiensis). Panjang 
tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter seperti yang pernah ditemukan
 di Sangatta, Kalimantan Timur. Buaya masih mempunyai kerabat dekat 
dengan hewan reptil purba,  CrocodileSaurus yaitu nenek moyang buaya 
yang mempunyai panjang hampir 30 meter. Namun karena pengaruh alam, 
tubuh CrocodileSaurus menyusut hingga menjadi buaya muara. Buaya muara 
dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan 
Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit 
bagi buaya muara selain Australia.6 Belangkas
Hewan
 mirip kepiting ini adalah hewan jenis artopoda yang hidup di perairan 
dangkal dan kawasan mangrove. Kadang disebut juga dengan nama kepiting 
ladam, mimi, atau mintuna.  Mimi adalah nama dalam bahasa Jawa untuk 
yang berkelamin jantan dan Mintuna adalah untuk yang berkelamin betina. 
Hewan ini merupakan salah satu hewan purba yang  tidak mengalami 
perubahan bentuk berarti sejak masa Devon (400-250 juta tahun yang lalu)
 dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak 
sama. Bentuk hewan ini berbentuk seperti ladam kuda berekor. Meski 
bentuknya menyeramkan, daging dan telur belangkas bisa dijadikan 
makanan. Namun perlu berhati-hati karena ada bagian tubuhnya yang 
mengandung racun. Belangkas bisa ditemukan di perairan laut Asia 
Tenggara dan Amerika Utara. Di Indonesia, jenis belangkas yang ditemukan
 adalah Tachypleus gigas, Tachypleus tridentatus dan Carcinoscorpius 
rotundicauda. Jenis T. gigas banyak dijumpai di perairan estuaria hampir
 merata diseluruh perairan Indonesia.7 Trenggiling
Trenggiling
 atau Pangolin termasuk salah satu hewan purba, beberapa fosil 
trenggiling sudah ditemukan pada masa Oligosen dan Miosen. Hewan ini 
memakan serangga dan terutama semut dan rayap. Rambutnya termodifikasi 
menjadi semacam sisik besar yang tersusun membentuk perisai berlapis 
sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu, trenggiling akan 
menggulungkan badannya seperti bola. Trenggiling hidup di hutan hujan 
tropis dataran rendah. Trenggiling dapat ditemukan di Asia Tenggara. 
Trenggiling yang ada di Indonesia dikenal dengan nama Trenggiling Jawa 
(Manis Javanica) dijumpai di daerah pegunungan di Sumatera, Kalimantan 
dan Jawa serta Bali. Walaupun tampak seperti reptil, hewan ini tergolong mamalia. Sekarang di Indonesia sendiri hewan ini termasuk hewan yang 
dilindungi. Di Provinsi Jambi populasi trenggiling masih cukup banyak 
ditemui.Indonesia sebenarnya sungguh menakjubkan karena di wilayah ini kita masih bisa menemukan beragam hewan purba yang unik. Populasi mereka sudah sangat sedikit dan harus dilindungi kelestariannya. Jangan sampai hewan-hewan purba ini punah seperti hewan-hewan purba lainnya yang telah punah jutaan tahun yang lalu.
Sumber : http://munsypedia.blogspot.com/2012/09/7-hewan-purba-di-indonesia-yang-masih.html#ixzz2ID3TUyvx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar