Pages

Rabu, 30 Januari 2013

Kalimat Efektif (Rahayu-18)

kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain
Syarat-syarat :
  1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya
  2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca yang dipikirkan penulisnya
Koherensi :
  Suatu kalimat efektif harus memiliki unsur Koherensi, yaitu perpaduan antar kata yang digunakan untuk membentuk suatu kalimat yang efektif.
Suatu kalimat bisa dikatakan memenuhi Koherensi bila terdapat subjek, objek, predikat dan keterangan di dalam kalimat tersebut
Contoh:
   "atas perhatian semua seluruhnya, kami ucapkan terima kasih."
Kalimat diatas bukan merupakan kalimat efektif, seharusnya: "atas perhatian semuanya, kami ucapkan terima kasih."

Paralelisme :
  Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat efektif dapat diartikan sebagai keparalelan kalimat. Yang berarti kalimat pertama dengan kalimat kedua memiliki penggunaan frase yang sama. Misalnya apabila pertama menggunakan imbuhan di-, maka kalimat kedua juga harus menggunakan imbuhan di-.

Contoh :
  "meja itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dilakukan pembersihan."
Kalimat diatas bukan merupakan kalimat efektif, seharusnya: "meja itu harus segera dirapikan, dibereskan, dan dibersihkan."

Kehematan :
  Kehematan disini maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu tetapi tidak menyalahi kaidah dalam tata bahasa. Hal ini di karenakan, penggunaan kata yang berlebihan akan mengaburkan maksud kalimat.

Contoh :
  "karena dia tidak diajak, dia tidak ikut belajar dirumah ku."
Kalimat diatas bukan merupakan kalimat efektif, seharusnya: "karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku."

Penekanan :
  Gagasan pokok yang ingin ditekankan oleh pembicara biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan sebagainya pada kalimat tadi.
Contoh :
  salah satu indikator yang menunjukkan tak efisiennya Pertamina, menurut pendapat Prof. Dr. Herman Yohannes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyak.

Variasi :
  Variasi disini untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang di mulai dengan subjek, predikat, atau objek. Ada yang panjang dan pendek.
Contoh :
Subjek pada kalimat awal: "Bahan biologis menghasilkan medan magnetis dengan tiga cara"
Predikat pada kalimat awal: "Turun berlahan-lahan kami dari kapal yang besar itu"
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar