Zaman Prasejarah Kehidupan Manusia Purba
Zaman Prasejarah |
- Zaman Paleolitikum
Zaman paleolotikum berarti zaman batu tua. Zaman ini ditandai dengan
penggunaan perkakas yang bentuknya sangat sederhana dan primitif.Ciri – ciri kehidupan manusia pada zaman paleolotikum
yaitu hidup berkelompok ( tinggal disekitar aliran sungai,gua atau di
atas pohon ) dan mengandalkan makanan dari alam dengan cara mengumpulkan
( food gathering ) serta berburu.Oleh karena itu,manusia purba selalu
berpindah – pindah dari satu tempat ke tempat yang lain ( nomaden
).Jenis manusia purba Indonesia yang hidup pada zaman ini antara lain
Pithecanthropus erectus,pithecantropus robustus dan Meganthropus
palaeojavanicus.Selanjutnya hidup berbagai jenis homo ( manusia )
diantaranya Homo soloensis dan Homo wajakensis.
- Zaman Mesolitikum
Zaman mesolitikum disebut juga zaman batu madya / tengah.Zaman ini
disebut pula zaman mengumpulkan makanan ( food gathering ) tingkat
lanjut,Yang dimulai pada akhir zaman es,sekitar 10.000 tahun yang
lalu.Para ahli memperkirakan manusia yang hidup pada zaman ini adalah
bangsa melanesoid yang menyerupai nenek moyang orang
Papua,Sakai,Aeta,dan Aborigin.Seperti halnya zaman palaeolitikum,zaman
mesolitikum mendapat makanan dengan cara berburu dan menangkap
ikan.Mereka tinggal di gua – gua di bawah bukit karang ( abris
soucheroche ) ,tepi pantai dan ceruk pegungungan.Gua abris souche roche
menyerupai ceruk untuk dapat melindungi diri dari panas dan hujan.Hasil
peninggalan manusia pada masa itu adalah menyerupai alat – alat kesenian
yang ditemukan di gua – gua dan coretan pada dinding gua seperti di gua
leang – leang,sulawesi selatan,yang ditemukan oleh Ny.Heeren Palm pada
1950.Van Stein Callenfels menemukan alat 0 alat tajam berupa mata
panah,flakes,serta batu penggiling di Gua Lawa dekat Sampung Ponorogo
dan Madiun.Pada masa ini ditemukan juga kjokken moddinger yaitu dapur
kulit kerang dan siput setinggi 7 meter di sepanjang pantai timur
Sumatra.Peralatan yang ditemukan di tempat itu adalah kapak genggam
Sumatra,Pabble culture dan alat berburu dari tulang hewan.
- Zaman Neolitikum
Zaman neolitikum berarti zaman batu muda.Di indonesia,zaman Neolitikum
dimulai sekitar 1.500 SM.Cara hidup untuk memenuthi kebutuhan hidupnya
mengalami perubahan pesat dari cara food gathering menjadi food
producting yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada
masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari
bahaya binatang buas.Pada masa Neolitikum,manusia purba telah membuat
lumbung – lumbung guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi seperti ini
masih ditemukan di daerah badui di banten.manusia purba telah mengenal 2
jenis peralatan yakni beliung persegi dan kapak lonjong.beliung persegi
menyebar di Indonesia bagian barat diperkirakan budaya ini disebarkan
dari yunani di Cina Selatan yang berimigrasi ke Laos dan selanjutnya ke
Indonesia.Kapak lonjong tersebar di Indonesia bagian timur yang
didatangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan,Filipina,sulawesi
utara,maluku,irian,dan kepulauan Melanesia
- Zaman Megalitikum
Mengapa zaman Megalitikum karena pada zaman ini ditemukan peralatan yang
terbuat dari batu – batu besar.Pada zaman in,manusia sudah mengenal
kepercayaan animisme dan dinamisme.Animisme merupakan kepercayaan
terhadap roh nenek moyang yang mendiami benda – benda seperti
pohon,batu,sungai gunung dan senjata tajamSementara itu,Dinamisme adalah
bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga
gaib yang daoat mempengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam
kehidupan manusia.Diperkirakan manusia pada zaman megalitikum ini
mengenal kepercayaan rohaniah,yaitu dengan cara memperlakukan orang yang
meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk
penghormatan.Adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan alam dan
bentuk mahkluk halus dapat dilihat dari penemuan bangunan kepercayaan
primitif.Peninggalan yang bersifat rohaniah ini ditemukan di
Nias,Sumba,Flores,Sumatra selatan,Sulawesi Tenggara dan Kalimantan dalam
bentuk menhir,dolmen,sarkofagus,kuburan batu,punden berundak – undak
serta arca.Menhir adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan,dolmen adalah
meja untuk menaruh sesaji,sarkofagus adalah bangunan berbentuk lesung
yang serupa peti mati,kuburan batu adalah lempeng batu yang disusun
untuk mengubur mayat,Punden berundak adalah bangunan bertingkat sebagai
tempat pemujaan sedangkan arca adalah perwujudan dari subjek pemujaan
yang menyerupai manusia atau hewan
- Zaman Perunggu
Zaman perunggu hanyalah untuk menyatakan jika manusia lebih banyak
menggunakan alat – alat dari perunggu.Kebudayaaan zaman perunggu
merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat asli Indonesia ( proto
melayu ) dengan bangsa mongoloid sehingga membentuk ras deutro melayu (
melayu muda ).Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya
telah memiliki kepandaian dalam melebur perunggu.Di kawasan asia
tenggara penggunaan logam dimulai tahun 3000-2000 SM.Masa menggunakan
logam di kehidupan manusia purba Indonesia disebut masa perundagian.Alat
besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat keperluan sehari –
hari seperti pisau,sabit,mata kapak,pedang,dan mata tombak.Pembuatan
alat besi memerlukan tehnik khusus yang mungkin hanya dimiliki oleh
sebagian anggota masyarakat.Yakni golongan undagi.Di luar
Indonesia,berdasar dari bukti arkeologis,sebelum manusia menggunakan
logam besi,mereka telah mengenal logam tembaga dan perunggu terlebih
dahulu.Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah untuk temgbaga daripada
besi.Tehnik peleburan besi ini berasal dari budaya Dongson di Tonkin (
vietnam ).Kapak – kapak perunggu yang dibuat di Indonesia terdiri dari
berbagai bentuk dan ukuran.Salah satu bentuk yang menarik adalah kapak
candrasa yangditemukan di Jawa dan Kapak – Kapak upacara lain yang
ditemukan di bali dan Roti.Candrasa dari pulau roti dibuat dari perunggu
berukuran 78 x 41,5 cm.Pada mata kapak ini terdapat hiasan kepala
manusia atau topeng dengan kedua telapak tangan terbuka disamping
pipinya,dipadu dengan hiasan pola garis – garis.Alat yang terkenal pada
zaman ini adalah nekara yang digunakan sebagai genderang perang dan
keperluan upacara keagamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar