Proses Sosialisasi dan Interaksi Sosial
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan
atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah
kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori
mengenai peranan (role theory). Karena
dalam proses sosialisai diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.
Proses sosialisasi adalah cara-cara berhubungan orang
perseorang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem,
serta bentuk-bentuk hubungan. Atau sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Menurut
Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam
Pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan
tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin
ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama
lain tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling
berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar
dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka
kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut
interaksi.
George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yang
dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
-Tahap persiapan (Preparatory
Stage)
-Tahap meniru (Play
Stage)
-Tahap siap bertindak (Game Stage)
-Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial (social interaction) dan sebagai syarat
terjadinya aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan
sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorang, antara
kelompok manusia, maupun antara kelompok manusia dengan orang perorang.
Pengetahuan tentang proses-proses sosial memungkinkan
seseorang untuk memperoleh pengertian yang dinamis dari masyarakat atau gerak
masyarakat. Masyarakat pada umumnya mempunyai bentuk-bentuk struktural seperti
: kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, strafikasi dan kekuasaan. Kesemuanya
itu memiliki hubungan interaksi. Perubahan dan perkembangan masyarakat yang
mewujudkan segi dinamikanya disebabkan anggota masyarakat senantiasa mengadakan
hubungan satu dengan yang lainnya, baik dalam bentuk orang perorang maupun
kelompok masyarakt.
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial adalah :
1.
Adanya kontak
sosial (social contact)
2.
Adanya komunikasi
Dalam bahasa Latin, kontak berasala dari kata con atau cum dan tango. Con atau cum berarti
bersama-sama, sedangkan tango berarti
menyentuh. Jika diartikan secara fisik, menyentuh adalah hubungan badaniah,
jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi saat ini berhubungan dengan orang
lain dapat melalui sarana, misalnya: telepon, telegram, radio, televisi, surat
kabar, koran, majalah, dan sebagainya.
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan
sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu :
1.
Keluarga
Menurut Gertrudge Jaeger peranan para agen sosialisasi dalam sistem
keluarga pada tahap awal sangat besar karena anak sepenuhnya berada dalam
lingkungan keluarganya terutama orang tuanya sendiri.
2.
Lingkungan (teman
bermain)
Pertama kali didapatkan manusia
ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Teman bermain dapat pula memberikan
pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman
bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam
membentuk kepribadian seorang individu.
3.
Lembaga pendidikan
Menurut Dreeben, dalam lembaga pendidikan formal seseorang belajar membaca,
menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari adalah aturan-aturan
mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme, dan
kekhasan (specificity). Di lingkungan rumah seorang anak mengharapkan bantuan
dari orang tuanya dalam melaksanakan berbagai perkerjaan, tetapi di sekolah
sebagai besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung
jawab.
4.
Media massa
Yang termasuk kelompok media massa disini adalah media
cetak (surat kabar, majalh, tabloid), media elektronik (radio, televisi, video,
film). Besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi
pesan yang disampaikan.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
a.
Individu dengan
individu
Ada individu yang memberikan
pengaruh, rangsangan/stimulus kepada individu lainnya. Misal; anak kecil
mempelajari kebiasaan dalam keluarganya, proses ini disebut sosialisasi.
b.
Individu dengan
suatu kelompok manusia
Misal; norma-norma partai
politik di masyarakat memaksa anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan
ideology dan programnya.
c.
Kelompok manusia dengan
kelompok manusia
Misalnya; Hubungan kerjasama antara dua perusahaan untuk
menjalin suatu kerjasama bisnis.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat
berupa :
1.
Kerjasama (cooperation)
Dalam sosiologi terdapat lima bentuk kerjasama, yaitu :
a.
Kerukunan yang mencakup
gotong royong dan tolong menolong.
b.
Bergaining, yaitu
pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi
atau lebih.
c.
Ko-oplasi
(co-optation) yaitu proses penerima unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau
pelaksanaan politik dalam suatu organisasi.
d.
Koalisi (coalition)
yaitu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
e.
Joint-venture yaitu
kerjasama dalam pengusahaan proyek tertentu.
2.
Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk usaha yang dilakukan agar memperoleh kemenangna
atau hasil yang lebih tanpa menimbulkan benturan fisik.
3.
Pertentangan / pertikaian (conflict)
Bentuk-bentuk khusus terjadinya pertentangan :
a.
Pertentangan
pribadi
b.
Pertentangan rasial
c.
Pertentangan antar
kelas-kelas sosial
d.
Pertentangan politik
e.
Pertentangan lokal,
nasional, regional, maupun internasional.
Akibat terjadinya pertentangan :
a.
Terjadinya keretakan
di masyarakat
b.
Tambahnya solidaritas
in-group
c.
Perubahan kepribadian
para individu
d.
Hancurnya harta
benda dan korban nyawa
e.
Dominasi dan
takluknya salah satu pihak
Menurut Gillin,
terdapat dua macam proses yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial,
yaitu :
1.
Proses Asosiatif (association of prosses), meliputi :
a.
Akomodasi (accomodation)
Akomodasi adalah proses
penyesuaian sosial untuk meredakan pertentangan.
Tujuan akomodasi adalah :
1.
Untuk mengurangi
pertentangan antara orang perorang atau kelompok manusia sebagai akibat
perbedaan paham.
2.
Mencegah meledaknya
suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secara temporer.
3.
Untuk memungkinkan
terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok sosial yang hidup terpisah
sebagai akibat faktor sosial psikologis dan kebudayaan.
4.
Mengusahakan peleburan
antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah, misalnya lewat perkawinan
campuran atau asimilasi dalam arti luas.
b.
Asimilasi
Faktor-faktor yang dapat
mempermudahkan terjadinya asimilasi :
1.
Toleransi
2.
Kesempatan-kesempatan
yang seimbang di bidang ekonomi
3.
Sikap menghargai
orang asing dan kebudayaannya.
4.
Sikap terbuka dari
golongan yang berkuasa di masyarakat
5.
Persamaan dalam
unsur-unsur kebudayaan
6.
Perkawinan campuran
7.
Adanya musuh
bersama dariluar
c.
Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial
dimana suatu kebudayaan menerima unsur-unsur dari suatu kebudayaan lain tanpa
menyebabkan hilangnya bentuk kepribadian sendiri.
2.
Proses Disasosiatif
(disasociation of prosses), meliputi
:
a.
Persaingan
Persaingan adalah bentuk usaha
yang dilakukan agar memperoleh kemenangna atau hasil yang lebih tanpa
menimbulkan benturan fisik.
b.
Kontroversi
Kontroversi merupakan bentuk
interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan konflik.
c.
Pertikaian atau pertentangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar