MAKNA DENOTATIF DAN MAKNA KONOTATIF
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah
mata pelajaran yang unik, sedikit susah, dan terkadang kurang diminati oleh
para siswa. Banyak siswa yang dibuat
bingung ketika berhadapan dengan makna kata, terlebih – lebih anak tersebut
jarang membaca. Oleh karena itu agar kita tidak bingung dan banyak menguasai
makna kata mari kita mulai dari sekarang untuk gemar membaca.
Pada kesempatan ini
asagenerasiku.blogspot.com ingin berbagi masalah makna denotatif dan makna
konotatif Bahasa Indonesia. Dengan harapan dapat membantu para siswa SD dalam
belajar Bahasa Indonesia.
Dilihat dari maknanya, kata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kata
bermakna denotasi dan kata bermakna konotasi.
1. Kata bermakna denotasi
Kata bermakna denotasi adalah kata yang bersifat umum dan secara langsung
menunjukkan makna yang sebenarnya
berdasarkan kamus (makna lugas).
Contoh : Ita menanam bunga di halaman depan
rumah.
Kata bunga artinya kembang
atau bagian
tumbuhan yang elok warnanya dan harum
baunya.
2. Kata bermakna konotasi
Kata bermakna konotasi
adalah kata yang bermakna kias (bukan sebenarnya) atau makna ungkapan.
Contoh : Semua pemuda
mengagumi bunga
desa anak pak Lurah.
Kata bunga desa pada
kalimat diatas mengandung makna tidak sebenarnya, karena arti
bunga desa pada kalimat diatas
adalah gadis cantik.
Konotasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
Konotasi positif yaitu konotasi yang
mengandung nilai rasa lebih tinggi, baik, halus, sopan dan menenangkan.
2.
Konotasi negatif yaitu konotasi yang mengandung nilai rasa rendah, jelek,
kasar, kotor, dan tidak sopan.
Contoh kata gugur dan mampus makna
denotasinya adalah mati, namun
kata mampus termasuk
konotasi negatif sedangkan gugur memiliki konotasi positif.
Perhatikan beberapa contoh kalimat dibawah ini :
1. a. Ayah memperbaiki kursi yang rusak ( bermakna
denotasi)
b.
Susilo Bambang Yudoyono dan Megawati memperebutkan kursi presiden (bermakna
konotasi)
2. a. Setelah makan kami cuci tangan (makna
denotatif)
b. b. Para pejabat berusaha cuci tangan dari
masalah korupsi (makna konotatif)
3. a. Untuk
keperluan kurban kakek membeli kambing hitam (bermakna denotasi)
b. Jangan menjadikan orang lain
sebagai kambing hitam dalam masalah mu (bermakna konotasi)
4. a. Andi makan dengan lahapnya (konotatif
positif)
b. Rudi makan dengan rakusnya
(konotatif negatif)
5.
a. Karena kurang pendidikan ia
jadi bodoh (konotatif positif)
b. Karena kurang pendidikan ia
jadi anak goblok (konotatif negatif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar